Kearifan Lokal: Siswa SMA Negeri 1 Banyuwangi Belajar Membatik di Perajin Batik Muktiyasa, Glagah
Banyuwangi, 29 Agustus 2024 — Bersamaan dengan pembelajaran “Demokrasi” kelas XI di DPRD, sebagai bentuk pelestarian “kearifan lokal” dan pengenalan budaya sejak dini, maka siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyuwangi mengikuti kegiatan belajar membatik di sentra Batik Muktiyasa, Desa Glagah. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran di luar kelas yang rutin diadakan oleh sekolah untuk memperkenalkan siswa pada warisan budaya lokal.
Dalam kunjungan tersebut, para siswa diajarkan berbagai teknik dasar membatik oleh para perajin berpengalaman. Mereka belajar mulai dari mencanting, mewarnai, hingga proses pewarnaan dan pelorodan. Para siswa terlihat antusias mengikuti setiap tahap pembuatan batik, yang memerlukan ketelitian dan kesabaran.
“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Selain belajar langsung dari ahlinya, kami juga jadi lebih memahami dan menghargai proses pembuatan batik yang ternyata sangat rumit dan membutuhkan keahlian khusus,” ujar salah satu siswa yang mengikuti kegiatan ini.
Kepala SMA Negeri 1 Banyuwangi, Ibu DRA. Ni Wayan Sedariasih, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal serta mengapresiasi karya seni batik yang merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia. “Kami ingin siswa tidak hanya mengenal batik sebagai kain, tetapi juga memahami proses pembuatannya dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya,” ujarnya.
Batik Muktiyasa sendiri dikenal sebagai salah satu sentra batik di Banyuwangi yang tetap mempertahankan motif-motif tradisional khas daerah, seperti Gajah Oling dan Kangkung Setingkes. Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan generasi muda dapat turut melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa.
Kegiatan belajar membatik ini diakhiri dengan sesi foto bersama serta penyerahan cendera mata berupa kain batik hasil karya siswa kepada pihak sekolah.