Penilaian Berbasis SmartPhone di SMA Negeri 1 Banyuwangi

Web Resmi SMA Negeri 1 Banyuwangi (PRABANGKARA MANDALA ADHITAMA)

Created with Sketch.

Penilaian Berbasis SmartPhone di SMA Negeri 1 Banyuwangi

Banyuwangi, 2 Maret 2023 – Hari ini, SMA Negeri 1 Banyuwangi melaksanakan ujian berbasis smartphone untuk hari keempat berturut-turut. Ujian ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 12 sebagai persyaratan kelulusan mereka.

Selain kelas 12 ikut serta dalam ujian ini juga kelas 10 dan 11 untuk melaksanakan penilaian di semester ini. Dalam ujian ini, siswa menggunakan perangkat smartphone masing-masing untuk mengakses soal dan mengirimkan jawaban mereka secara online. Ujian dilakukan dalam dua sesi, dengan durasi masing-masing sesi adalah dua jam.

Meskipun terdapat beberapa kendala teknis yang dihadapi oleh beberapa siswa, ujian berbasis smartphone berjalan dengan lancar dan aman. Sistem keamanan yang ketat telah diterapkan untuk memastikan bahwa siswa tidak melakukan kecurangan selama ujian berlangsung.

“Kami sangat senang dengan pelaksanaan ujian berbasis smartphone ini. Selain efisien dan fleksibel, ujian berbasis smartphone juga memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa,” kata Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Banyuwangi.

Dengan pelaksanaan ujian berbasis smartphone ini, SMA Negeri 1 Banyuwangi berharap dapat memberikan evaluasi yang lebih adil dan efisien bagi seluruh siswa.

Kelebihan dan kelemahan ujian berbasis smartphone

Ujian berbasis smartphone memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum digunakan sebagai metode evaluasi. Berikut adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kelemahan ujian berbasis smartphone:

Kelebihan Ujian Berbasis Smartphone:

  1. Fleksibilitas waktu dan tempat: Peserta ujian dapat melakukan ujian di mana saja dan kapan saja, selama terhubung dengan internet. Hal ini sangat menguntungkan bagi peserta ujian yang memiliki jadwal yang padat atau kesulitan untuk datang ke tempat ujian.
  2. Efisiensi: Penggunaan teknologi dalam ujian membuat proses penilaian menjadi lebih cepat dan akurat. Hasil ujian dapat langsung diperiksa secara otomatis dan peserta ujian dapat menerima hasil ujiannya secara instan.
  3. Pengalaman belajar yang lebih baik: Peserta ujian dapat mengakses berbagai sumber informasi yang dibutuhkan dalam menjawab soal dengan lebih mudah dan cepat. Selain itu, peserta ujian juga dapat memperoleh umpan balik langsung dari sistem ujian sehingga dapat mengetahui di mana kelemahan mereka dalam menjawab soal.

Kelemahan Ujian Berbasis Smartphone:

  1. Masalah keamanan: Ujian yang dilakukan dengan menggunakan smartphone dapat memungkinkan peserta ujian untuk melakukan kecurangan dengan menggunakan perangkat lain atau mengakses informasi di luar soal ujian. Oleh karena itu, sistem keamanan yang kuat dan terpercaya perlu dikembangkan dan diterapkan dalam ujian berbasis smartphone.
  2. Aksesibilitas dan kesetaraan: Beberapa peserta ujian mungkin tidak memiliki akses yang cukup ke teknologi atau internet, sehingga hal ini dapat menghambat kemampuan mereka dalam mengikuti ujian. Selain itu, perlu dipertimbangkan juga masalah kesetaraan dalam ujian berbasis smartphone, misalnya peserta ujian yang tidak terbiasa dengan teknologi atau peserta ujian yang memiliki kecacatan fisik yang menghambat kemampuan mereka dalam menggunakan perangkat smartphone.
  3. Penggunaan baterai: Ujian berbasis smartphone dapat membutuhkan penggunaan baterai yang tinggi. Jika peserta ujian tidak dapat memastikan ketersediaan daya baterai pada perangkat smartphone mereka, hal ini dapat mengganggu proses ujian.

Secara keseluruhan, ujian berbasis smartphone memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas dalam evaluasi pendidikan. Namun, tantangan dalam implementasi ujian berbasis smartphone perlu diperhatikan dan diatasi agar sistem ini dapat berjalan dengan efektif dan adil bagi semua peserta ujian.